Seoul Solo Travelling: Ini ceritaku... (Part 3)



안녕하세요 여러분...
Aku mau lanjutin ceritaku solo travelling ke Seoul, Korea. Temans sudah baca tulisan aku sebelumnya kan? Masih tentang perjalanan aku ke Seoul Korea. aku sudah posting dua tulisan terkait perjalanku kesana. Kalau temans belum sempat baca tulisan aku sebelumnya, coba deh dibaca-baca dulu. Supaya lebih nyambung bacanya. :-)

Tulisan aku bagian pertama bisa temans baca disini. Baca sampai selesai yak. :D Teruss, kalau temans sudah selesai baca bagian pertama, silakan dilanjutkan ke bagian kedua. Ceritanya tuh disini. Hehehe

Okay, kalau sudah selesai baca kedua tulisan aku sebelumnya, lanjut baca bagian ketiga yuk...

Kamis, 18 September 2014
Waktu menunjukan pukul 05:00 waktu Seoul. Alarm di handphone aku sudah bunyi untuk yang kesekian kalinya. Ya, setelah berkali-kali di snoze. Hahaha. Malam sebelumnya, alarm sengaja aku set untuk bunyi jam setengah 5 pagi. Tapi, apalah daya raga ini rada sulit untuk terbangun pada bunyi alarm pertama. Bawaannya pengin meluk guling sama selimutan terus. Terlebih, suhu udara pagi itu berada di kisaran 15-18°C. Dinginnya berasa ke tulang belulang. :D

Wajar kalau suhu di Seoul mulai dingin (masih adem sihh itungannya. Sama kaya suhu AC di Jakarta). Karena memang, pas aku kesana lagi masa peralihan dari musim panas ke musim gugur. Ada untungnya juga sihh datang ke Seoul pas musim peralihan kayak gini. Gak terlalu nyiksa kita deh. Coba kalau kesananya pas summer, wuihh udah pasti panas banget. Pernah baca, summer di Korea bisa nyampe 35°C. Wuiihh, panass gilakkk. Jakarta aja yang dikisaran 30-32°C sudah sangat menyengat sekali. Atau pas lagi winter, suhunya bisa mencapai -11°C. Setidaknya itu yang pernah aku alami waktu main ke Seoul pas Winter (Cerita aku winter di Korea, nanti di publish koq). :-)

Gak lama setelah alarm berbunyi untuk yang kesekian kalinya, aku bangun. Wudhu. Solat subuh. Setengah jam setelah solat subuh, kembali dan masih berleha-leha. Menghabiskan waktu dibawah selimut dan alas tidur khas Korea. Gak tidur lagi koq, cuman menghabiskan waktu menunggu siang aja. :D. Karena memang, baru mau jalan habis zuhur. Jadwal hari kedua memang hanya mengunjungi Pasar Namdaemun dan Namsan Tower. Selebihnya hanya sightseeing disekitar kedua tempat tadi. Jadi masih banyak waktu kosong sampai zuhur tiba.

Tak terasa sudah hampir jam 12 siang. Wah, leha-lehanya lumayan lama yak guys? :-D. Maklum, seharian kemarin habis menempuh perjalanan panjang. Jadi butuh waktu sedikit lama untuk mengumpulkan kembali energi yang hilang. :p. Tak mau membuang waktu, setelah beres-beres selesai, langsung cabut menuju destinasi hari kedua.

Destinasi pertama, Pasar Namdaemun (남대문 시장). Aku sengaja masukin Pasar Namdaemun ke list tempat yang harus dikunjungi setelah baca beberapa review dari para traveler, bloger, juga situs pariwisatanya Korea. Salah satu infonya ini nihh, disini. Baca aja deh buat tambahan informasi. Oh iya, banyak barang-barang dijual murah disini. Buat yang hobi belanja dan gak risih buat datang ke pasar tradisional, datang aja kemari

Untuk menuju Pasar Namdaemun, dari stasiun sentral Seoul cuman berjarak satu stasiun aja lhoo. Temans bisa naik subway line 4, turun di Stasiun Hoehyeon (회현역) exit 5. Jangan salah pintu keluar ya guys. Resikonya itu lhoo. Selain harus naik turun tangga yang panjangnya kebangetan, bisa puyeng sendiri kalau kita salah pintu keluar. Apalagi kalo kita gak bisa baca hangeul dan gak bisa bahasa Korea. Tambah ribet deh. Hehehe.

Ada pengalaman menarik waktu aku mengunjungi Pasar Namdaemun. Setelah bersusah payah ‘manjat’ tangga dan mencari jalan keluar, akhirnya pintu keluar nomor 5 ketemu juga. Keluar stasiun langsung ada dipinggir jalan raya sekitar Pasar Namdaemun. Aku coba ngapalin patokan pintu keluar nomor 5. Jaga-jaga aja, in case kesasar. :D. Setelah itu ngapain? Keliling pasar dulu laaahh. Masa langsung pulang gitu aja. Tanggung udah nyampe di lokasi yang dituju. :-D

Emang sih, di pasar cuman keliling-keliling aja. Gak beli apapun. Cuman berhenti di beberapa toko, lihat-lihat barang (seolah mu beli), dan pergi ke toko yang lain. Begitu seterusnya. Hahaha. Maklum, perjalanan kali ini memang benar-benar budget trip dan tujuannya survey buat perjalanan winter. Jadi gak ada niatan buat beli barang-barang. Emang bokek juga sih yang pasti mah. :p.

Sudah hampir satu jam aku ngiterin Pasar Namdaemun. Lumayan luas dan bikin pegal kaki. Untungnya gak bawa barang belanjaan. Seenggaknya bisa ngurangin beban. Kelamaan di pasar bikin aku keder. Lupa patokan pintu keluar nomor 5 tempat tadi keluar dari stasiun. Bahkan pintu keluar nomor lain pun gak ketemu. Padahal udah ngikutin petunjuk arah yang ada. Keburu putus asa, akhirnya diputuskanlah untuk ‘menyusuri’ jalan raya. Tujuan selanjutnya Namsan Tower. 

Sebenarnya untuk sampai di Namsan Tower, dari Pasar Namdaemun gak begitu jauh. Jalan kaki oke, naik subway oke banget. Kalau mau naik subway pun, jaraknya cuma satu stasiun aja. Dari Stasiun Hoehyeon (회현역) naik subway ke Stasiun Myeongdong (명동역) exit nomor 3. Setelah keluar stasiun, temans bisa langsung berjalan sekitar 150 meter ke arah cabel sky terminal, tempat kereta gantung yang akan membawa kita untuk sampai ke puncak dimana Namsan Tower berada. Biaya naik kereta gantungnya cuman 8500 KRW untuk perjalanan pulang pergi. Gak bakal tersesat deh. Ada petunjuknya koq. :-)


Aku saranin sih mending naik subway aja. Lebih praktis. Kecuali kalau temans mau sekalian sightseeing daerah sekitaran Pasar Namdaemun dan siap capek pastinya. Waktu itu aku jalan sekitar 500 meteran sampai ketemu bangunan seperti ini:
Ini semacam gate yang ada dekat Pasar Namdaemun

Dari depan bangunan itu saya ambil ke arah kiri, lurus sekitar 200 meteran sampai ketemu pertigaan. Kemudian temans bisa ambil arah kiri 10 meteran untuk sampai di Namsan Park (남산 공웓). 

Kayak gini nih tamannya:
Namsan Park
Aku sarain sih coba kesini. Tempatnya lumayan asyik dan enak aja buat dikunjungi. Apalagi pas sore hari. Suka banyak anak muda korea. Oh iyak, ini posisinya masih dibawah gunung dimana Namsan Tower berada. Sekali lagi, kalau teman ragu fisik gak mendukung, aku saranin naik subway. :-). Soalnya dari sini buat nyampe ke Namsan Tower harus lewatin jalanan menanjak. Emang sih, tanjakannya gak serem-serem amat. Bikin nyaman pokoknya. Dijamin kalau temans jalannya nyantai, gak bakal kerasa koq, tahu-tahu udah nyampe atas aja. 

Oh iyak, ditengah jalan pas lagi ditangga mau ke puncak Namsan, aku ketemu banyak kakek nenek Korea. Pada jalan kaki, naik gunung. Emang beneran banget kayak di drama-drama Korea, orang tua disana suka banget naik gunung. Baru aja aku mau duduk-duduk istirahat barang sebentar dibangku dipinggiran jalan, eh gak jadi pas lihat semangat kakek nenek yang lalu lalang. :D
 
Setelah sekitar setengah jam jalan kaki, akhirnya nyampe juga di puncak dimana Namsan Tower berada. Alhamdulillah, senang banget rasanya. Aku sempat mengabadikan beberapa foto. Sayang banget, jalan sendiri. Gak ada yang bisa motoin. Gak bawa tripod buat SLR, gak bawa tongsis juga. Sekalipun bawa tongsis, gak guna juga sih. Maklum, waktu itu hp bener-bener jadul. Kamera belakang doang. Itupun VGA kualitasnya. Ada kamera SLR pun layarnya gak bisa diputer. Hahaha. Jadinya, cuman foto-foto objek aja.

Ini beberapa objek yang saya ambil:
Seoul View dari puncak Namsan

Namsan Seoul Tower
Foto yang pertama, itu suasana kota Seoul sore hari. Foto diambil dari viewpoint di area Namsan Seoul Tower. Foto kedua, penampakan Namsan Tower. Sayang bagian atasnya gak ke foto. Yang terakhir, foto gembok-gembok. Orang ada-ada aja yak, masang gembok di puncak Namsan. Gak ada kerjaan juga kalau menurut aku mah. Peace, hehehe. Aku ambil fotonya karena lumayan unik lah. Gak sempat foto. Tapi pas winter, sempat foto-foto disini. Karena banyak yang mau motoin. :D



Setelah puas berkeliling area Namsan Tower dan mengabadikan beberapa foto, langsung pulang. Turun kearah Namsan Park dan naik subway dari Stasiun Hoehyeon (회현역). Sebelum pulang, aku mampir ke Itaewon. Urusan pribadi. :-) Untuk sampai ke Itaewon, dari Stasiun Hoehyeon (회현역), naik subway sampai Stasiun Samgakji (삼각지역).  Lalu, transit ke line 6. Dari Stasiun Samgakji (삼각지역) hanya berjarak dua stasiun untuk sampai di Stasiun Itaewon (이태원역).

Selesai dengan urusan pribadi, aku langsung pulang ke Guro. Tempat dimana aku menginap. Perjalanan hari kedua selesai. Ya, perjalanan hari kedua melelahkan syekali. Lebih capek dari hari pertama pastinya. Tapi seru. Semakin penasaran sama Seoul.


Jumat, 19 September 2014
Niat awalnya, hari kedua itu mau ke daerah Dongdaemun. Masih pasar tradisional juga. Katanya sih banyak barang murah. Sama kayak di Pasar Namdaemun. Alhamdulillah, perjalanan hari ketiga ada teman yang nawarin diri buat nemenin. Kebetulan, beliau (temannya sudah berumur, hehe) lagi ada waktu kosong.

Karena hari ini hari Jumat, aku atur jadwal buat ke Pasar Dongdaemun setelah Solat Jumat. Masjid tempat solat Jumat berada di Itaewon. Iyak, masjid yang aku kunjungin di hari pertama dan kedua. Kali ini, perjalanan dilakukan dengan bus. Aku lupa busnya nomor berapa. Yang pasti warna busnya hijau. Busnya yang kayak di drama-drama Korea itu. Hehe. Naik bus sampai salah satu stasiun subway line 6. Lalu dilanjutkan naik subway sampai Itaewon.

Ini salah satu makanannya
Selesai solat Jumat, aku nyoba makan disalah satu restoran halal yang ada di Itaewon. Tempatnya sekitar 200 meter dari Masjid Itaewon. Dekat mini market yang jual banyak produk halal. Pas ditanjakan sebelum belok ke arah masjid. Makannya buffet. Makan boleh nambah sepuasnya. Harganya 13.000 KRW untuk weekday, dan 19.000 KRW untuk weekend dan hari libur. Buat yang porsi makannya ajegile, datang kesini aja. Menu makanannya daerah Asia Selatan dan Timur Tengah. Enak koq. Aku yang kurang suka makanan Asia Selatan, bisa makan dengan lahapnya di restoran ini. Kalau temans nanti ada kesempatan berkunjung ke Itaewon, jangan lupa mampir ke restoran ini, Halal Foreign Restaurant. Restorannya udah terkenal enak dan selalu ramai dikunjungi turis, khususnya muslim yang nyari makanan halal. 



Selesai mengisi perut, perjalanan pun dimulai. Niat awalnya sih ke Pasar Dongdaemun. Tapi, teman aku nyaranin buat ke pasar lowak/loak (flea market). Dongmyo flea market namanya. Tempatnya gak jauh dari gedung Lotte Castle. 

Perjalanan dari Itaewon ke pasar second-hand (flea market) hanya memakan waktu kurang dari setengah jam. Keluar dari stasiun subway Dongmyo exit 4 atau 6, langsung ada dipinggiran jalan raya. Kalau diperhatikan, disisi jalan raya ini memang hanya ada jajaran toko dan cafe yang tampaknya mahal. Tidak ada tanda-tanda kalau itu pasar barang bekas. Ya, temans harus jalan sekitar 100 meter ke arah kiri atau kanan. Dibelakang toko-toko dan cafe itulah letak pasar barang bekas yang saya maksud berada.

Disana banyak dijual barang bekas berkualitas. Dari pakaian sampai elektronik, semua ada. Makanan dan barang-barang antik pun banyak dijual disini. Harganya? Sudah pasti murah banget. Untuk satu potong pakaian, dibanderol dengan harga mulai 1000 KRW. It means, Rp. 10.000. Murah banget kan? Udah gitu yang beli disini banyak anak muda juga lho. Iya, anak muda, orang Korea asli. Mereka gak gengsi beli pakaian dan barang second-hand. 


Lotte Castle terlihat jelas dari Dongmyo Flea Market
Kurang lebih dua jam ngubek Dongmyo Flea Market. Tapi barang yang dicari lagi kosong. Akhirnya diputuskan untuk lanjut jalan disekitar pasar sekalian nyari spot buat solat. Lumayan jauh sih jalannya. Tapi capeknya gak berasa koq. Tempat buat solat ketemu. Tempatnya enak banget. Dipinggir sungai yang mengalir ditengah kota. Kalau teman pernah lihat drama/film/acara Korea yang nayangin kondisi sungai mereka, pasti gak bakal kaget. Itu beneran lho, air sungainya jernih banget. Udah gitu, banyak ikannya. Beda banget sama Sungai Ciliwung yang aduhai itu. :D
Salah satu toko di Dongmyo Flea Market

Sayangnya, disitu gak lama, benar-benar cuman buat solat. Selesai solat, lanjut perjalanan pulang. Padahal pengin istirahat dulu disitu. Santai-santai dulu.

Satu lagi pengalaman menarik dan gak bisa dilupain. Diperjalanan pulang ke Guro, temanku ngajak solat maghrib di salah satu stasiun subway. Awalnya sih emang agak malu dan risih karena pasti banyak orang bakal ngelihatin dan takutnya dikira apa-apa. Tapi karena niatnya baik juga, akhirnya hilanglah semua kekhawatiran itu. :-). Selesai solat, melanjutkan perjalanan pulang. Yeayy, sampai di tempat menginap dengan selamat. Perjalanan hari ketiga selesai.

Yes, hari keempat (besoknya) aku udah pindah ke guesthouse di daerah Myeongdong. Malam ini jadi malam terakhir aku nginep di Guro. Mau tahu kan guesthouse yang aku tempati kayak apa? Objek wisata apa saja yang dikunjungi dihari ke empat dan seterusnya? Baca cerita aku selanjutnya yakk. :-)
 
***To be continued***  

Comments

  1. ditunggu ya skalian itinenary sama biaya2 biar berguna ma pemula ehehee

    ReplyDelete
  2. Oke mbak Rya. Sering2 mampir aj ya mbak. Nanti saya share juga. :)

    ReplyDelete
  3. Hai semua

    Nama saya FRADESY RIRITIA, saya dari indonesia, saya ingin menggunakan medium ini untuk memberitahu anda semua kebenaran, setiap orang yang melihat jawatan mereka di blog dan laman web ini adalah pencuri (SCAMMERS), saya telah menjadi mangsa cerita mereka dan mereka telah merosakkan hidup saya.
    Saya tidak berada di sini untuk memberitahu anda tentang bagaimana saya ditipu dan bagaimana saya kehilangan banyak wang untuk mereka.

    Saya di sini untuk memberitahu anda yang benar dan hanya LOAN SYARIKAT yang ALLAH dihantar untuk mengubah hidup saya, mereka adalah SEMUA PINJAMAN GLOBAL GLOBAL, mereka adalah satu-satunya syarikat pinjaman tulen yang diiktiraf dan dibiayai oleh WORLD BANK.

    Mereka adalah satu-satunya syarikat pinjaman tulen, mereka mempunyai terma dan syarat pinjaman yang besar, untuk memungut semua pinjaman mereka adalah berpatutan dan cepat untuk membebankan tidak seperti syarikat-syarikat palsu lain yang anda lihat di sini dalam talian yang akan mengambil wang anda tanpa mengeluarkan pinjaman anda,
    Tolong jangan tertipu oleh penguji yang mempunyai nombor indonesia dan whatsapp, mereka semua penipu, bagaimanakah sebuah perusahaan perseorangan memberi pinjaman ?, yang sepatutnya menjadi pertanyaan pertama kalian orang-orang saya.

    Saudara-saudara saya dari Asia, saya minta kamu mendengarkan saya kerana saya bersumpah kepada kamu atas nama Allah, bahawa saya memberitahu anda semua kebenaran, SEMUA LOAN GANJARAN GLOBAL, syarikat adalah satu-satunya syarikat yang boleh dipercayai dan mereka akan memastikan anda menerima pinjaman anda sebaik sahaja anda melengkapkan proses pinjaman seperti yang diperlukan.
    Kenapa anda tidak berada di kalangan usahawan ini dengan menghubungi mereka segera jika anda SANGAT MENINGKAT untuk meninggalkan perjuangan kewangan anda dan untuk meningkatkan tahap hidup anda, di sini adalah EMAIL allglobalgrantloan@gmail.com.

    Anda sangat bebas untuk menghubungi saya di fradesyriritia12@gmail.com EMAIL saya untuk maklumat lanjut, saya akan senang mendengar anda berkongsi kisah kebahagiaan anda sendiri.
    Terima kasih semua, dan semoga ALLAH memberkati semua PINJAMAN SEMUA GLOBAL kerana memberi saya kegembiraan baru ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan isi komentar anda...

Popular posts from this blog

Apply Visa Turis Korea, gampang koq!

Seoul Solo Travelling: Ini ceritaku... (Part 4, Selesai)