Kasus Manohara: Jangan buat semakin keruh
Hari ini, kamis 18 Juni 2009, saya menyaksikan sebuah acara berita di salah satu stasiun tv swasta. Acaranya sangat menarik karena ada live dialog antara salah seorang kuasa hukum Manohara (kebetulan dialog tersebut membahas kasus Manohara) berinisial FA dengan seorang pakar telematika yang sudah tidak asing lagi di dunia per-telematika-an Indonesia yang pada Oktober nanti resmi duduk di Senayan sebagai salah seorang anggota dewan.
Kenapa acara tersebut begitu menarik bagi saya? Karena disamping saya sangat menyukai dan selalu mengikuti perkembangan berita dari Cik Puan Temenggung tersebut, ada satu hal menarik yang lain yaitu perdebatan (cukup sengit) antara kedua tokoh yang telah saya sebutkan tadi. Saya yakin kalau ada dari temen-temen yang menyaksikan acara tersebut, akan sedikit bingung pada awalnya. Bagaimana tidak dialog yang seharusnya membahas soal somasi terhadap pakar telematika tersebut dalam kasusnya "Penyebarluasan foto-foto Manohara tanpa seizin pihak Manohara" menjadi mengarah kepada hal yang bersifat pribadi antara kedua tokoh tersebut (keluar dari pokok permasalahan). Sampai pembawa acaranya pun harus mengingatkan kedua tokoh tersebut berkali-kali agar supaya tidak keluar dari pokok permasalahan.
Menurut teman-teman, etis gak sih kedua tokoh tersebut saling serang (perang kata-kata) yang bersifat pribadi dan bahkan keluar dari pokok permasalahan? Etis gak sih kalau mereka saling memojokkan satu sama lain di depan publik? Bukankah itu akan saling merusak image mereka sendiri dimata publik, bukan begitu?
Kasihan ya, Manohara. Sudah mengalami siksaan lahir dan bathin, lagi-lagi masalahnya koq malah semakin ruwet saja. Saya harapkan dengan adanya tulisan ini, dapat dijadikan sebagai bahan intropeksi diri buat kita semua. Mohon maaf apabila ada tulisan yang tidak berkenan dihati pihak-pihak yang terkait langsung dengan isi dari tulisan ini.
Pesan saya sebagai seorang masyarakat biasa: "Segera selesaikan dan fokus terhadap kasus ini dan jangan buat masalah semakin keruh".
Kenapa acara tersebut begitu menarik bagi saya? Karena disamping saya sangat menyukai dan selalu mengikuti perkembangan berita dari Cik Puan Temenggung tersebut, ada satu hal menarik yang lain yaitu perdebatan (cukup sengit) antara kedua tokoh yang telah saya sebutkan tadi. Saya yakin kalau ada dari temen-temen yang menyaksikan acara tersebut, akan sedikit bingung pada awalnya. Bagaimana tidak dialog yang seharusnya membahas soal somasi terhadap pakar telematika tersebut dalam kasusnya "Penyebarluasan foto-foto Manohara tanpa seizin pihak Manohara" menjadi mengarah kepada hal yang bersifat pribadi antara kedua tokoh tersebut (keluar dari pokok permasalahan). Sampai pembawa acaranya pun harus mengingatkan kedua tokoh tersebut berkali-kali agar supaya tidak keluar dari pokok permasalahan.
Menurut teman-teman, etis gak sih kedua tokoh tersebut saling serang (perang kata-kata) yang bersifat pribadi dan bahkan keluar dari pokok permasalahan? Etis gak sih kalau mereka saling memojokkan satu sama lain di depan publik? Bukankah itu akan saling merusak image mereka sendiri dimata publik, bukan begitu?
Kasihan ya, Manohara. Sudah mengalami siksaan lahir dan bathin, lagi-lagi masalahnya koq malah semakin ruwet saja. Saya harapkan dengan adanya tulisan ini, dapat dijadikan sebagai bahan intropeksi diri buat kita semua. Mohon maaf apabila ada tulisan yang tidak berkenan dihati pihak-pihak yang terkait langsung dengan isi dari tulisan ini.
Pesan saya sebagai seorang masyarakat biasa: "Segera selesaikan dan fokus terhadap kasus ini dan jangan buat masalah semakin keruh".
Comments
Post a Comment
Silahkan isi komentar anda...